Minggu, 02 Februari 2014

Bagaimana Sihh ... Cara Berkomunikasi Dengan Bayi Saat Masih Dalam Kandungan ,, ?? Penasarann yaa Ayo Buruan Intip Blogger Q :) dI Jamin anda mendapat Ilmu Baruu :)

Cara Berkomunikasi Dengan Bayi Saat Masih Dalam Kandungan

Tidak banyak orang tua yang benar-benar paham bagaimana bayi mereka tumbuh dalam kandungan. Banyak di antara mereka yang bahkan menganggap bahwa bayi yang masih berada dalam kandungan sang ibu belum bisa dianggap sebagai manusia pada umumnya, yang tak hanya bernyawa, tapi juga mampu melakukan banyak hal seperti halnya manusia dewasa. Walau kegiatan yang mereka lakukan dalam kandungan masih sangat primitif dan mendasar, bukan berarti mereka tidak hidup. Seperti halnya manusia dewasa pula, bayi dalam kandungan ini akan membutuhkan komunikasi dan rangsangan dari dalam maupun luar untuk membantu perkembangannya.




Masa-masa dalam kandungan adalah masa terpenting dalam kehidupan manusia. Di sinilah semua hal mulai terjadi. Perkembangan bayi dalam kandungan juga akan menentukan kehidupan mereka sejak dilahirkan hingga dewasa kelak. Dan tak bisa dipungkiri, sebagian proses perkembangan janin dalam kandungan akan sanga dipengaruhi oleh rangsangan yang diberikan padanya, baik dari dalam (berupa gizi terbaik yang disalurkan lewat darah ibu), maupun dari luar (berupa komunikasi dalam bentuk bunyi, sentuhan, dan sebagainya).
Pentingnya rangsangan dari luar berupa komunikasi verbal dan sentuhan inilah yang tidak selalu dapat dipahami oleh orang tua. Sebagian besar dari mereka memilih untuk menunggu si jabang bayi lahir untuk mulai berkomunikasi dengannya, yang sebenarnya bisa mulai dilakukah bahkan sebelum kelahiran. Sejak bulan pertama kehamilan, telinga sudah mulai terbentuk pada janin, bersaaman dengan jari tangan dan kaki. Memang, bentuk organ tubuh ini masih belum sempurna, namun akan terus terbentuk hingga akhir masa kehamilan. Pada bulan kedua, kelopak mata mulai terbentuk, walau masih tertutup rapat. Kulit bayi mulai terbentuk pada bulan keempat. Walau masih berwarna merah muda dan transparan, kulit mulai menjalankan fungsinya sebagai pelindung tubuh dan penerima rangsang.
Bulan kelima adalah masa penting ketika bayi dalam kandungan mulai aktif bergerak dan berputar-putar di dalam rahim. Kulit mulai berwarna merah dan keriput, serta terlapisi oleh rambut halus. Selama masa transformasi ini, juga karena tingginya aktifitas dalam rahim, sentuhan adalah komunikasi terbaik yang bisa diberikan ibu maupun ayah pada bayi mereka. 

Di bulan ke enam, kondisi bayi dalam kandungan makin sempurna. Kelopak mata mereka mulai bisa dibuka dan ditutup, juga bereaksi terhadap cahaya. Rangsangan dan komunikasi berupa cahaya, seperti sorotan sinar kea rah rahim, akan membantu bayi mata bereaksi lebih baik. Kepekaan terhadap rangsangan cahaya dan bunyi semakin sempurna di bulan ketujuh. Oleh karenanya, inilah saat yang paling tepat untuk berkomunikasi dengan bayi dalam kandungan melalui percakapan, nyanyian, alunan musik, dan lain sebagainya. Rangsangan-rangsangan ini akan membantu mempercepat proses perkembangan saraf dan organ, sehingga bayi lebih siap menghadapi dunia saat mereka dilahirkan nanti.
Mereka tak hanya mampu mengenali cahaya, seperti menoleh ketika sebuah senter yang menyala diarahkan ke perut ibu, tapi juga mulai peka mengenal suara. Sekitar tujuh bulan ke atas, bayi sudah mampu mendengar detak jantung, gemuruh organ pencernaan sang ibu, dan lainnya. Bayi juga mulai mampu mengenal suara ibu dan orang-orang terdekatnya.

Oleh karena itu, sangatlah penting untuk berkomunikasi dan mulai mengenal bayi dengan percakapan yang dilakukan terus-menerus demi perkembangan terbaik sang buah hati. Berbagai penelitian juga sudah membuktikan bahwa bayi yang lebih sering menerima rangsangan berupa komunikasi dari luar memiliki susunan saraf yang lebih sempurna dibandingkan yang tidak.

Jadi, sudahkah anda mengobrol dengan bayi anda hari ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar